GURU PENGGERAK

GURU PENGGERAK
Mari berkolaborasi Wujudkan Merdeka Belajar

Profil ku

Foto saya
Saya Rahmatiah, lahir di Kandeapi kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Saat ini saya tinggal di daerah Maliaya Kecamatan Malunda Kabupaten Sulawesi Barat. Saya berprofesi sebagai seorang Guru Kelas SD di tempat tinggal saya lebih tepatnya di SDN No. 11 Inpres Maliaya Kecamatan Malunda Kabupaten Majene.

Entri yang Diunggulkan

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3

 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID Ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi. Ket...

Cari Blog Ini

Postingan Populer

REFLEKSI TERBIMBING MODUL 2.2

 

Aksi Nyata 2.1.a.10 Pembelajaran Berdiferensiasi

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI


Menurut Tomlinson (2001: 45), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Dalam kelas saya ada 16 orang terdiri dari 9 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Dengan 16 murid tersebut tentunya memiliki beragam karakter dan keunikan, strategi pembelajaran berdiferensiasi ini adalah salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang ada di dalam kelas saya karena keberagaman karakter tersebut. Namun demikian, bukan berarti dengan 16 karakter tersebut maka, metode yang saya gunakan pun harus menggunakan 16 cara atau metode, tetapi guru harus kreatif dalam menyusun starategi pembelajaran agar dapat mengcover semua kebutuhan murid di dalam kelas. 

Pembelajaran Berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas karena pembelajaran tersebut dapat menyesuaikan kesiapan belajar murid, minat dan profil belajarnya. Para murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (readiness/kesiapan belajar). Dan selanjutnya jika tugas-tugas tersebut dapat memicu keingintahuan atau hasrat yang ada dalam diri seorang murid (minat), dan apabila tugas-tugas yang diberikan dapat menyediakan kesempatan bagi murid untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal dengan melakukan penerapan Strategi Pembelajaran berdiferensiasi yakni: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, sebagai CGP dan Juga sebagai Guru Saya merasakan ada perubahan pemikiran yang berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi/aksi nyata pembelajaran berdiferensiasi dalam ruang kelas. Langkah Langkah yang saya lakukan yaitu membuat pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan minat dan profil belajar murid.Untuk mengetahui kebutuhan belajar murid berdasarkan minat saya membagikan angket, untuk mengetahui profil belajar murid, saya melakukannya melalui observasi sedangkan untuk kesiapan belajar murid maka, saya memberikan tes pengetahuan awal. Setelah saya melakukan pemetaan tahap selanjutnya saya Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan hasil pemetaan kebutuhan belajar murid dimana ada strategi diferensiasi proses dan produk.

Berikut gambaran singkat dari aksi nyata di modul 2.1.a.10. Aksi Nyata – Modul 2.1

RPP Berdiferensiasi

Aksi Nyata Modul 2.1.a.10

 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI


Menurut Tomlinson (2001: 45), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Dalam kelas saya ada 16 orang terdiri dari 9 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Dengan 16 murid tersebut tentunya memiliki beragam karakter dan keunikan, strategi pembelajaran berdiferensiasi ini adalah salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang ada di dalam kelas saya karena keberagaman karakter tersebut. Namun demikian, bukan berarti dengan 16 karakter tersebut maka, metode yang saya gunakan pun harus menggunakan 16 cara atau metode, tetapi guru harus kreatif dalam menyusun starategi pembelajaran agar dapat mengcover semua kebutuhan murid di dalam kelas kita.




2.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Modul 2.1

REFLEKSI TERBIMBING

MODUL 2.1.a.6

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi




“Belajar tanpa refleksi adalah sia-sia. Refleksi tanpa belajar itu berbahaya.”

(Confucius)

Tugas dari refleksi terbimbing adalah menjawab pertanyaan - pertanyaan berikut 

  1. Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas Anda?

     Kelas saya memiliki murid 16 orang terdiri dari 7 murid laki-laki dan 9 murid perempuan. Dari 16 murid tersebut, ada bermacam karakter dan keunikan dari setiap anak. Ada anak yang super aktif, ada anak yang pendiam, ada anak yang selalu tertawa, dan ada banyak lagi keunikan lainnya dari setiap murid saya. Dalam proses belajar, ada ada anak yang suka mendengarkan materi, ada anak yang suka melihat gambar atau video dan ada pula anak yang suka belajar sambil bergerak, dengan permainan ataupun percobaan langsung, namun ada pula anak yang cepat menerima materi, dengan sekali instruksi langsung paham, dan ada pula yang lambat menerima materi yanitu dengan 2 sampai 3 kali penjelasan baru paham dengan instruksi atau materi yang disampaikan. Dengan kondisi kelas yang demikian, maka materi tentang pembelajaran berdeferensiasi dapat menjadi solusi dari masalah pembelajaran di kelas saya. Setiap murid dilahirkan dengan bakat dan kemampuan yang unik. Hal ini menjadi tantangan bagi saya selaku seorang guru agar bisa memenuhi kebutuhan belajar setiap muridnya. Dengan pembelajaran yang berdiferensiasi mungkin akan cukup membantu agar  dapat  memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu di kelas saya.

 

   2. Apa yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal tersebut             sulit diterapkan?

    Yang sulit untuk diterapkan adalah konsep pembelajaran berdiferensiasi itu sendiri. Penerapan Strategi pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh murid, meskipun bukan berarti jika 16 murid maka rancangan pembelajarannya harus 16 cara pula, tetapi bagaimana seorang guru dapat merancang dengan baik rencana pembelajarannya agar dapat merangkul semua murid, dan memenuhi semua kebutuhan murid. Bagaimana mendesain variasi pembelajaran yang dapat memenuhi semua kebutuhan murid itu yang masih bingung. Kalau hanya satu atau beberapa mungkin bisa, tapi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan seluruh siswa itu yang masih ragu. Apalagi dengan pembelajaran tatap muka yang masih terbatas, guru harus merancang kegiatan pembelajaran tetapi tetap harus mempertimbangkan protocol Kesehatan.

 

  3. Jika Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan Apa yang Anda                      perlukan? Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses dukungan tersebut.

    Hal yang paling dibutuhkan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah pengetahuan tentang pembelajaran berdiferensiasi itu sendiri. Bagaimana itu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Sudah menjadi tugas guru untuk menuntun dan membimbing siswa, memenuhi semua kebutuhan belajarnya. Jadi, guru harus kreatif dan mampu berinovasi  atau memodifikasi pembelajaran untuk mengupayakan agar seluruh siswa dapat menerima dan menyerap materi dengan baik. Selama itu demi pemenuhan kebutuhan siswa, bagi saya tidak masalah asal juga tidak menyalahi aturan yang ada. Dukungan yang paling dibutuhkan adalah pengetahuan itu sendiri, kemudian kemauan untuk menerapkan strategi tersebut. Kami butuh kerjasama dari seluruh warga sekolah untuk berbagi pengalaman tentang kegiatan pembelajaran,  permasalahan yang dihadapi dan cara menanganinya. pengalaman-pengalaman tersebut dapat kami kolaborasikan dan membentuk suatu rancangan pembelajaran berdiferenasiasi, untuk menangani permasalahan setiap anak di dalam kelas, sehingga saya dapat menerapkan pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan semua murid yang ada dikelas saya. Yang terpenting adalah dukungan kepala sekolah sebagai penanggung jawab penuh segala kegiatan di sekolah. Dan kami berharap kepala sekolah dapat memfasilitasi kami untuk melaksanakan kegiatan pelatihan bagaimana memberikan pembelajaran yang dapat memenuhi segala kebutuhan murid dan berpihak kepada murid dan merdeka belajar. 


 

Salam Bahagia

CGP_Angk.3 Kabupaten Majene