GURU PENGGERAK

GURU PENGGERAK
Mari berkolaborasi Wujudkan Merdeka Belajar

Profil ku

Foto saya
Saya Rahmatiah, lahir di Kandeapi kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Saat ini saya tinggal di daerah Maliaya Kecamatan Malunda Kabupaten Sulawesi Barat. Saya berprofesi sebagai seorang Guru Kelas SD di tempat tinggal saya lebih tepatnya di SDN No. 11 Inpres Maliaya Kecamatan Malunda Kabupaten Majene.

Entri yang Diunggulkan

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3

 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID Ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi. Ket...

Cari Blog Ini

Postingan Populer

» »Unlabelled » 2.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Modul 2.1

REFLEKSI TERBIMBING

MODUL 2.1.a.6

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi




“Belajar tanpa refleksi adalah sia-sia. Refleksi tanpa belajar itu berbahaya.”

(Confucius)

Tugas dari refleksi terbimbing adalah menjawab pertanyaan - pertanyaan berikut 

  1. Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas Anda?

     Kelas saya memiliki murid 16 orang terdiri dari 7 murid laki-laki dan 9 murid perempuan. Dari 16 murid tersebut, ada bermacam karakter dan keunikan dari setiap anak. Ada anak yang super aktif, ada anak yang pendiam, ada anak yang selalu tertawa, dan ada banyak lagi keunikan lainnya dari setiap murid saya. Dalam proses belajar, ada ada anak yang suka mendengarkan materi, ada anak yang suka melihat gambar atau video dan ada pula anak yang suka belajar sambil bergerak, dengan permainan ataupun percobaan langsung, namun ada pula anak yang cepat menerima materi, dengan sekali instruksi langsung paham, dan ada pula yang lambat menerima materi yanitu dengan 2 sampai 3 kali penjelasan baru paham dengan instruksi atau materi yang disampaikan. Dengan kondisi kelas yang demikian, maka materi tentang pembelajaran berdeferensiasi dapat menjadi solusi dari masalah pembelajaran di kelas saya. Setiap murid dilahirkan dengan bakat dan kemampuan yang unik. Hal ini menjadi tantangan bagi saya selaku seorang guru agar bisa memenuhi kebutuhan belajar setiap muridnya. Dengan pembelajaran yang berdiferensiasi mungkin akan cukup membantu agar  dapat  memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu di kelas saya.

 

   2. Apa yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal tersebut             sulit diterapkan?

    Yang sulit untuk diterapkan adalah konsep pembelajaran berdiferensiasi itu sendiri. Penerapan Strategi pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh murid, meskipun bukan berarti jika 16 murid maka rancangan pembelajarannya harus 16 cara pula, tetapi bagaimana seorang guru dapat merancang dengan baik rencana pembelajarannya agar dapat merangkul semua murid, dan memenuhi semua kebutuhan murid. Bagaimana mendesain variasi pembelajaran yang dapat memenuhi semua kebutuhan murid itu yang masih bingung. Kalau hanya satu atau beberapa mungkin bisa, tapi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan seluruh siswa itu yang masih ragu. Apalagi dengan pembelajaran tatap muka yang masih terbatas, guru harus merancang kegiatan pembelajaran tetapi tetap harus mempertimbangkan protocol Kesehatan.

 

  3. Jika Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan Apa yang Anda                      perlukan? Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses dukungan tersebut.

    Hal yang paling dibutuhkan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah pengetahuan tentang pembelajaran berdiferensiasi itu sendiri. Bagaimana itu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Sudah menjadi tugas guru untuk menuntun dan membimbing siswa, memenuhi semua kebutuhan belajarnya. Jadi, guru harus kreatif dan mampu berinovasi  atau memodifikasi pembelajaran untuk mengupayakan agar seluruh siswa dapat menerima dan menyerap materi dengan baik. Selama itu demi pemenuhan kebutuhan siswa, bagi saya tidak masalah asal juga tidak menyalahi aturan yang ada. Dukungan yang paling dibutuhkan adalah pengetahuan itu sendiri, kemudian kemauan untuk menerapkan strategi tersebut. Kami butuh kerjasama dari seluruh warga sekolah untuk berbagi pengalaman tentang kegiatan pembelajaran,  permasalahan yang dihadapi dan cara menanganinya. pengalaman-pengalaman tersebut dapat kami kolaborasikan dan membentuk suatu rancangan pembelajaran berdiferenasiasi, untuk menangani permasalahan setiap anak di dalam kelas, sehingga saya dapat menerapkan pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan semua murid yang ada dikelas saya. Yang terpenting adalah dukungan kepala sekolah sebagai penanggung jawab penuh segala kegiatan di sekolah. Dan kami berharap kepala sekolah dapat memfasilitasi kami untuk melaksanakan kegiatan pelatihan bagaimana memberikan pembelajaran yang dapat memenuhi segala kebutuhan murid dan berpihak kepada murid dan merdeka belajar. 


 

Salam Bahagia

CGP_Angk.3 Kabupaten Majene

 

 

 


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply