GURU PENGGERAK

GURU PENGGERAK
Mari berkolaborasi Wujudkan Merdeka Belajar

Profil ku

Foto saya
Saya Rahmatiah, lahir di Kandeapi kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Saat ini saya tinggal di daerah Maliaya Kecamatan Malunda Kabupaten Sulawesi Barat. Saya berprofesi sebagai seorang Guru Kelas SD di tempat tinggal saya lebih tepatnya di SDN No. 11 Inpres Maliaya Kecamatan Malunda Kabupaten Majene.

Entri yang Diunggulkan

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3

 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID Ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi. Ket...

Cari Blog Ini

Postingan Populer

» »Unlabelled » DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3

 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

MODUL 3.3

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID


Ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi. Ketika kita bermimpi bersama, itu adalah awal sebuah kenyataan. Ketika kita bekerja bersama, mengikuti mimpi kita, itu adalah penciptaan surga di dunia.

Penanaman CILI (Cinta Lingkungan) dengan Program  SMS CILI


A. Latar Belakang 

Kehidupan manusia sangat erat kaitannya dengan lingkungan, karena setiap harinya manusia berhadapan dan berkontak langsung dengan keadaan alam disekitarnya. Suatu kehidupan lingkungan sangat bergantung dengan ekosistem, oleh karenanya penting untuk mendorong manusia supaya mencintai, melestarikan dan bertanggung jawab dengan menjaga ekosistem lingkungan. Masih banyak permasalahan lingkungan hidup yang dipicu oleh kurangnya kepedulian dan rasa tanggung jawab manusia, baik dalam menjaga maupun melestarikan lingkungan. Sama halnya di sekolah, kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sekolah menjadikan lingkungan sekolah tidak nyaman bagi murid-murid untuk belajar dengan baik. Sampah adalah salah satu permasalahan yang sampai saat ini  belum dapat diatasi dengan baik khususnya di sekolah kami. Karena kondisi itulah, maka perlu adanya pemberian pemahaman kepada anak-anak sejak dini  mengenai pentingnya kepedulian lingkungan yang dimulai dari pengurangan sampah di lingkungan sekolah . Kepedulian terhadap lingkungan perlu ditanamkan melalui pendidikan karakter peduli lingkungan khususnya di lingkungan sekolah. Pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter  yang baik .

Karakter merupakan hasil dari kebiasaan-kebiasaan yang melekat pada diri manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan karakter adalah tingkah laku, akhlak, dan watak. Pendidikan kerakter adalah usaha aktif untuk membentuk kebiasaan sehingga sifat anak akan terukir sejak dini, agak dapat mengambil keputusan dengan baik dan bijak serta dapat mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang berkarakter baik adalah yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya.  

Pendidikan karakter bukanlah pendidikan instan yang langsung jadi, namun membutuhkan tahapan-tahapan stimulasi yang perlu dilalui dan proses internalisasi yang akan menguatkan terbentuknya perilaku tertentu. Hal ini menunjukan bahwa di dalam pendidikan karakter harus diawali dengan kemauan dan niatan yang baik serta tidak hanya dipikirkan akan tetapi dilakukan. Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci utama untuk membangun bangsa. Anak usia sekolah dasar merupakan usia yang tepat bagi anak untuk memperoleh dasar-dasar pengetahuan sebagai kunci dari keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasanya nanti. 

Prestasi anak pada masa kanak-kanak juga memiliki korelasi dengan kesuksesannya dimasa depan, sehingga pada masa anak-anak ini perlu dimanfaatkan untuk menanamkan dasar pengetahuan sehingga pengetahuan tersebut menjadi kebiasaan baik yang akan terinternalisasi ke dalam diri anak hingga dewasa nanti. Satu karakter yang tidak kalah penting untuk ditanamkan pada diri peserta didik sejak dini ialah sikap peduli terhadap lingkungan. Nilai karakter tersebut berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya. Selain itu, mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Mengingat pentingnya lingkungan bagi keberlangsungan kehidupan, maka alangkah baiknya pendidikan karakter peduli lingkungan ditanamkan sejak dini. Hal ini bertujuan agar anak dapat mencintai dan menjaga lingkungan tempat hidupnya.

Manusia sebagai pengelola lingkungan hidup memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Oleh karena itu perlu ditanamkan semangat cinta lingkungan sejak usia anak-anak. Karena anak merupakan generasi penerus yang akan mengelola lingkungan selanjutnya. Jadi sudah sewajarnya jika mereka dibekali tentang cara mengelola lingkungan yang baik. Dan tahapan awal yang perlu kita lakukan dalam hal ini adalah menanamkan kecintaan terhadap lingkungan. 

Pendidikan karakter merupakan langkah tepat untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karenanya perlu strategi untuk menumbuhkan sejak dini kesadaran akan cinta lingkungan dengan program SMS CILI. Program ini sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar. Program ini merupakan program yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar yaitu SDN No. 11 Inpres Maliaya, dimana mereka belajar untuk mencintai lingkungan dengan cara mempraktekan secara langsung dalam kehidupan sehari -hari.
 

B. Tujuan 

Pendidikan Karakter merupakan hasil dari kebiasaan-kebiasaan yang melekat pada diri manusia.  Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain. Pendidikan kerakter adalah usaha aktif untuk membentuk kebiasaan  sehingga sifat anak akan terukir sejak dini, agak dapat mengambil keputusan dengan baik dan bijak serta dapat mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Tujuan program SMS CILI adalah 

1. Memberikan edukasi tentang permasalahan sampah dan bagaimana solusi mengelola sampah 

2. Membantu upaya pelestarian lingkungan sekolah yang bersih dan sehat 

3. Meningkatkan motivasi siswa akan pentingya berperan dalam kepedulian lingkungan sekolah 

4. Mengembangkan semangat kerelawanan dikalangan siswa yang terlibat secara langsung dalam kegiatan. 

5. Menciptakan generasi-generasi penerus yang peduli akan lingkungan hidup. 

Tujuan Program SMS CILI agar siswa sedini mungkin terbiasa untuk mencintai lingkungan dan berperilaku hidup sehat. Kegiatan SMS CILI  dilaksanakan selama siswa berada di lingkungan sekolah dan diharapkan akan menjadi kebiasaan yang membawa dampak baik bagi siswa ketika berada di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Program 2 SMS CILI  ini memiliki kontribusi yang sangat penting dalam memberikan pendidikan karakter cinta lingkungan pada siswa. Program yang dicanangkan yaitu 
(1) Sepuluh Menit Siswa membersihkan sampah
(2) pengelolaan sampah 3R,   
(3) mewajibkan siswa membawa tumbler,
(4) tidak membeli makanan berbungkus plastik, serta 
(5) membuat bank plastik di lingkungan sekolah. 

Program SMS CILI  Sebagai Upaya Penanaman Karakter Cinta Lingkungan. Definisi program SMS CILI  adalah Setiap Murid Sadar Cintai Lingkungan adalah upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah terbebas dari sampah dan menata sekolah menjadi tempat yang nyaman. Program ini merupakan program yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar, dimana mereka belajar untuk mencintai lingkungan dengan cara mempraktekan secara langsung dalam kehidupan sehari -hari. Program ini ditujukan agar siswa memiliki karakter cinta pada lingkungan sejak dini. Program SMS CILI tidak hanya sekedar mengajarkan siswa untuk cinta terhadap lingkungan, akan tetapi mengajak siswa untuk mempraktekan secara langsung sehingga siswa paham bagaimana cara menjaga lingkungan. Program SMS CILI memiliki kontribusi yang sangat penting dalam memberikan pendidikan karakter cinta lingkungan pada siswa. Karena dalam program ini siswa diajarkan untuk mencintai lingkungannya dengan membiasakan lingkungan bebas dari sampah. 

Melalui program ini dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih untuk menunjang kesehatan fisik siswa dan anggota sekolah lainnya. Selain itu masih banyak juga efek baik yang diperoleh dari program SMS Cinta ini yang  pada dasarnya adalah pengenalan kepada siswa agar bisa mencintai lingkungan dengan cara-cara yang sederhana. 


C. Deskripsi Kegiatan 

Program SMS Cinta  dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, antara lain: 

1. Sepuluh Menit Siswa Membersihkan Sampah

Kegiatan Sepuluh Menit Siswa membersihkan sampah ini dijadwalkan setiap hari sekolah, yaitu 3 menit sebelum masuk kelas, 4 menit setelah jam istirahat dan 3 menit setelah jam pelajaran selesai. Harapannya dengan kegiatan ini akan mengurangi penampakan sampah yang ada dilingkungan sekolah dan setelah kebiasaan ini berlangsung maka murid akan sadar bahwa sampah harus di tempatkan di tempat sampah.

2. Pengelolaan Sampah 3R 

Selain menekan timbulnya sampah baru, sampah yang sudah ada juga harus dikelola dengan baik dengan cara dipilih sesuai jenisnya. Pendekatan pengelolaan sampah seyogyanya dilakukan melalui pendekatan berbasis 3R dan berbasis masyarakat, pengelolaan sampah secara terpadu dengan melaksanakan pengelolaan sejak dari sumbernya. 3R adalah upaya yang meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle).  Kegiatan pengurangan sampah dapat berupa pembatasan timbulan sampah, pendaurulangan sampah, dan pemanfaatan kembali sampah, dimana proses pemilahan merupakan kegiatan penunjangan pokok proses pendaur ulangan. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat digunakan sebagai referensi model yang mengedepankan paradigma 3R (R1 = Reduce, R2 = Reuse, R3 = Recycle). 

R1 adalah upaya mengurangi penggunaan sampah plastik

R2 adalah upaya memanfaatkan kembali sampah yang layak pakai

R3 adalah mengolah kembali sampah menjadi sesuatu hal yang berguna 

3. Mewajibkan siswa membawa tumbler. Ketika akan membeli minuman, siswa menggunakan peralatannya sendiri tanpa harus menggunakan plastik. Kebijakan tumblerisasi atau membawa tempat minum  tidak hanya berlaku untuk siswa, namun juga bagi guru dan semua warga sekolah dalam rangka program mengurangan sampah plastik di sekolah. 

4. Tidak membeli makanan berbungkus plastik Pihak sekolah menghimbau para siswanya untuk tidak membeli makanan berbungkus plastik. Jika terpaksa membeli makanan, siswa berinisiatif untuk menggunakan tumbler sebagai wadah makanannya. Kantin - kantin yang berada di sekolah juga dihimbau untuk menyediakan tempat makanan yang aman digunakan dan bisa dipakai sebagai wadah apabila ada siswa yang membutuhkan. 

5. Membuat Bank plastik di lingkungan sekolah Bank sampah yang dibuat di sekolah merupakan strategi dalam membangun kepedulian siswa agar dapat berteman dengan sampah, sehingga mendapatkan nilai ekonomis dari sampah tersebut. Bank sampah dapat dijadikan sebagai solusi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman dengan cara mengelola sampah yang dilakukan oleh siswa dengan dibantu oleh pihak sekolah. Proses dan cara kerja bank sampah ini sama dengan bank penyimpanan uang pada umumnya. Para nasabah dalam hal ini siswa dapat menyetorkan sampah yang dibawanya dari rumah, kemudian sampah dari siswa dikumpulkan dalam sebuah tempat kemudian setelah terkumpul disalurkan kepada pengelola sampah. Dari hasil penjualan sampah tersebut dimasukan ke dalam kas sekolah yang nantinya dimanfaatkan untuk membantu memelihara lingkungan sekolah. 


«
Next
This is the most recent post.
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply