GURU PENGGERAK

GURU PENGGERAK
Mari berkolaborasi Wujudkan Merdeka Belajar

Profil ku

Foto saya
Saya Rahmatiah, lahir di Kandeapi kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Saat ini saya tinggal di daerah Maliaya Kecamatan Malunda Kabupaten Sulawesi Barat. Saya berprofesi sebagai seorang Guru Kelas SD di tempat tinggal saya lebih tepatnya di SDN No. 11 Inpres Maliaya Kecamatan Malunda Kabupaten Majene.

Entri yang Diunggulkan

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3

 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID Ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi. Ket...

Cari Blog Ini

Postingan Populer

» »Unlabelled » Demonstrasi Kontekstual

DEMONSTRASI KONTEKTUAL
MODUL 3.2 

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. Calon Guru Penggerak dapat menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui penugasan mandiri.
  2. Calon Guru Penggerak menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang sekolahnya miliki dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai dengan peraturan negara.
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)
Setelah kita bersama-sama berproses, berlatih melihat, dan mengidentifikasi aset serta kekuatan yang dimiliki oleh daerah bersama rekan lainnya, saatnya kita melihat ke sekolah kita sendiri. Kekuatan dan aset apa yang kita miliki dari masing-masing sumber daya yang ada.
Gunakan pertanyaan - pertanyaan di bawah ini untuk membantu mengidentifikasi aset atau kekuatan yang dimiliki.
  1. Apa yang kami kuasai?
  2. Apa yang paling kami banggakan dari sekolah ini? Dari murid-murid kami?
  3. Apa yang membuat kami unik?
  4. Kekuatan apa yang kami miliki dan berharga untuk masyarakat/komunitas sekitar?
  5. Apa yang telah sekolah lakukan dan miliki yang lebih baik dari orang lain?
TAGIHAN 
  1. Buatlah pemetaan tujuh kelompok aset -- sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Hasil pemetaan bisa dalam bentuk apa pun sesuai dengan kreasi masing-masing
  2. Kirimkan file Ms.Word hasil tulisan reflektif maksimal 500 kata dan unggah hasilnya sesuai petunjuk.
A.  Pemetaan Aset  / Sumber Daya Sekolah

Nama CGP                             : RAHMATIAH, S.Pd.SD

Nama Sekolah                        : SDN NO. 11 INPRES MALIAYA

Nama Kepala Sekolah            : SUPRIADI S.Pd.I
 

    Setelah mempelajari modul 3.2 yaitu Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, saya mendapatkan pengetahuan bahwa sekolah sebagai ekosistem dimana terjadi interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis serta saling mempengaruhi dan membutuhkan keterlibatam aktif satu sama lainnya. Inilah yang mencirikan satu pola hubungan dimana saling menunjang pada sebuah lingkungan tertentu.

  Sebagai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya harus mampu mengidentifikasi potensi atau kekuatan dan aset/modal yang ada di sekolah dengan menggunakan sebuah pendekatan yaitu pendekatan berbasis aset (asset based thingking). Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Pendekatan ini selanjutnya disebut Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA).
      Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Pendekatan ini juga menekankan pada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.
    Dari hasil pemetaan kami di SDN No. 11 Inpres Maliaya , kami mengelompokkan aset berdasarkan 7 kategori berikut antara lain :

1. Modal Manusia

    Modal besar yang dimiliki oleh sekolah adalah sumber daya manusianya, tanpa tanpa sumber daya manuasia mustahil sekolah atau sebuah komunitas dapat berjalan, dan modal manusia yang kami miliki di sekolah antara lain :

  • Kepala Sekolah kualifikasi S1
  • Guru sejumlah 15 orang dengan kualifikasi S1
  • Tenaga Kependidikan yang terdiri dari
    1. Tenaga Administrasi 1 Orang
    2. Operator 1 Orang
    3. Pustakawan 1 Orang
    4. Petugas Kebersihan 1 Orang
    5. Penjaga Sekolah 1 Orang
    6. Keamanan 1 Orang
  • Pengawas Sekolah kualifikasi S1 
  • Komite sekolah yang sangat kooperatif
  • Orang tua/wali murid yang sangat peduli
  • Masyarakat sekitar yang sangat peduli 
  • Murid dari 11 kelas (rombel) sejumlah 215 orang

2. Modal Sosial

  • Komite sekolah yang sangat mendukung kegiatan sekolah dan banyak membantu kami dalam pelaksaan program sekolah
  • KKG yang aktif, dimana saya sendirilah yang menjabat sebagai ketua KKG.
  • Ekstrakurikuler, kegiatan ekskul yang aktif adalah kegiatan kepramukaan, dimana kegiatan tersebut sangat membantu kami dalam hal menumbuhkan kreativitas murid dan karakter baik murid.
  • Mitra sekolah, banyak lembaga-lembaga yang menjadi mitra sekolah salah satunya adalah Puskesmas, yang senantiasa memantau kesehatan murid-murid kami setiap bulan, dan siap sedia menerima kami ketika ada keadaan darurat terkait kesehatan murid-murid kami.


3. Modal Fisik 

    Modal Fisik Bangunan

  • Ruang kelas sebanyak 11 Ruang
  • Ruang Kepala Sekolah =  1 Ruang
  • Ruang Guru    =  1 Ruang
  • Ruang Perpustakaan  = 1 Ruang
  • Laboratorium Komputer  =  1 Ruang
  • WC 
    1. WC Guru 1 Unit
    2. WC Kepala Sekolah 1 Unit
    3. WC Murid 3 Unit
  • Gudang = 1 Ruang
  • Lapangan, dihalaman sekolah untuk lapangan bulu tangkis  dan dibelakang sekolah untuk lapangan sepak bola mini
 Modal Fisik Infrastruktur 
  • Jaringan Listrik
  • Jaringan Internet
  • Sumur sebagai sumber air minum
  • Laptop
  • Proyektor
  • Mobilier, dan 
  • Media pembelajaran
 
4. Modal Lingkungan/Alam
    Sekolah kami berada dipedesaan jadi masih bebas dari polusi, dimana disekeliling kami masih terdapat banyak pepohonan yang membuat lingkungan sekitar sekolah menjadi nyaman. 
  • Laut, sebagai daerah pesisir pantai, terkadang kami menjadikan laut dan pantai sebagai media pembelajaran. Untuk mapel PJOK khususnya materi renang maka tempat yang kami datangi untuk melakukan praktek adalah laut.
  • Sungai, selain laut tempat kedua yang kadang kami gunakan sebagai media pembelajaran adalah sungai, jika kami merasa jenuh belajar dikelas, maka kami akan membawa murid kami menuju ke sungai. 
  • Sawah, selain laut dan sungai tempat ketiga yang kadang menjadi media pembelajaran kami adalah sawah. Untuk belajar ekosistem maka kami membawa murid kami langsung turun kesawah untuk melihat apa unsur biotik dan abiotik yang ada di ekosistem sawah. 
  • Perkebunan, daerah kami adalah daerah masih sebagian besar penduduknya bekerja di perkebunan. hasil perkebunan terbesar di daerah kami adalah coklat dan  cengkeh, tetapi disekitar kami juga banyak kebun sayur dan buah. 
 
5. Modal Finansial
 
Modal finansial merupakan dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas, yaitu:
  1. Dana Bos Reguler
      Dana Bos Reguler adalah satu-satunya dana yang kami gunakan untuk biaya operasional sekolah, baik untuk kegiatan sekolah mamupun untuk perawatan sekolah Karena sudah lama sekolah kami tidak pernah mendapatkan bantuan untuk rehabilitasi sekolah.

     2. PIP
        PIP adalah bantuan kepada siswa yang kurang mampu, namun selama 2 tahun terakhir kami juga mendapatkan PIP dari Dana Aspirasi Anggota DPR Pusat Ratih Singkarru yang memberikan bantuan kepada semua murid kami yang tidak mendapatkan bantuan PIP Reguler tanpa terkecuali.

     3. Dana Bantuan SPAB
    Dana Bantuan SPAB adalah bantuan yang diberikan kepada sekolah kami yang terdampak gempa pada tanggal 14 Januari 2021, dana tersebut sebesar Rp. 17. 000.000 dan digunakan untuk kegiatan pemulihan dampak bencana. 

6.  Modal Politik
    Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi dalam komunitas, yaitu:
  • Pemerintah Desa, pemerintahan yang ada di desa kami sangat mendukung kegiatan di sekolah kami terutama karena kepala desa yang menjabat sekarang adalah orang yang pernah menjadi salah satu guru di sekolah kami.
  • Aspirasi DPR,  seperti yang saya sampaikan sebelumnya bahwa sekolah kami adalah salah satu sekolah yang mendapatkan bantuan Dana Aspirasi Anggota DPR Pusat Ratih Singkarru dalam bentu PIP. 
  • Komite sekolah yang menjadi salah satu tempat kami mengadu jika terjadi persoalan disekolah. 
7.  Modal Agama dan Budaya
  • Budaya Sayyang Pattu'du, budaya ini adalah bentuk apresiasi terhadap anak yang sudah mengkhatamkan bacaan Alqur'annya dan sudah menjadi tradisi di sekolah kami untuk melaksanakan Budaya Sayyang Pattu'du ini setiap penamatan murid kelas VI. 
  • Maulid Nabi, sudah menjadi kebiasaan di Gugus kami untuk memperingati Maulid Nabi, dan kami menggilir tempat pelaksanaannya di 10 sekolah yang tergabung dalam gugus kami yaitu Gugus Manaraya.
  • Budaya tabe, budaya ini sudah mulai memudar dikalangan anak-anak dan remaja khususnya di daerah kami, kami ingin kembali menggakkan gerakan Budaya Tabe agar kembali membumi khususnya di daerah kami. 
  • Budaya gotong royong, di daerah kami budaya gotong royong masih sangat kental, karenanya jika kami butuh bantuan maka kami hanya perlu komunikasi dengan para orang tua murid. 

B. Tulisan Reflektif Terhadap Hasil Analisis Aset/ Sumber Daya yang Dimiliki Sekolah
 
  1. Apa yang kami kuasai?
    Hal yang kami kuasai  adalah lingkungan sekolah yang kondusif dan sumber daya manuasia yang kooperatif serta mampu beradaptasi dengan lingkungan sesuai dengan perkembangan zaman. 

     2. Apa yang paling kami banggakan dari sekolah ini? Dari murid-murid kami?

      Yang kami banggakan dari sekolah ini adalah kerja sama yang baik dan warga sekolah yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi murid maupun gurunya dengan didasarkan pada nilai kemanusiaan. Budaya positif yang menjadi program sekolah yaitu berbagi dengan menyisihkan uang belanja murid melalui kotak amal yang disediakan oleh sekolah  dan setiap hari jumat melakukan shalat dhuha berjamaah, dan sekali sebulan kami akan membagikan dana yang terkumpul untuk orang-orang yang membutuhkan. Kegiatan tersebut belum ada disekolah lain di Kecamatan Malunda. 

        Yang bisa dibanggakan dari murid kami adalah, mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Meskipun sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dari keluarga yang kurang mampu akan tetapi itu tidak menyurutkan semangat mereka dalam belajar, mereka tetap mampu bersaing dengan murid-murid yang lain. 

      3.  Apa yang membuat kami unik?

        Yang membuat sekolah kami unik adalah sekolah kami terletak di perbatasan antara Kabupaten Majene Mamuju dan lebih dekat dengan pemerintah provinsi atau ibu kota Provinsi Sulawesi Barat dibanding ibu kota Kabupaten Majene dan berada di jalan Poros Majene Mamuju sehingga sangat rentang mendapatkan kunjungan baik dari Dinas  Kabupaten Majene maupun Dinas Provinsi. 
    SDN No. 11 Inpres Maliaya  adalah satu-satunya sekolah di Kecamatan Malunda  yang memiliki program unggulan sedekah koin dan berbagi yang mengajarkan anak didik kami sejak dini untuk berbagi dengan sesama.
 
      4. Kekuatan apa yang kami miliki dan berharga untuk masyarakat/komunitas sekitar?

        Kekuatan yang dimiliki SDN No. 11 Inpres Maliaya  mampu menjalin hubungan baik dengan warga sekitar, aparat dan juga komunitas luar sekolah demi mewujudkan tujuan untuk memajukan kualitas Pendidikan yang berdampak juga untuk masyarakat sekitar. 

       5. Apa yang telah sekolah lakukan dan miliki yang lebih baik dari orang lain? 
        
        Sekolah kami terus berbenah dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2019-2021) tepatnya sejak saya menjabat sebagai bendahara Dana BOS, terbukti banyak perubahan sekolah dan tampilannya makin dinamis. Kepala Sekolah juga memberi kesempatan seluas-luasnya bagi warga sekolah untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
 

Salam guru Penggerak

Rahmatiah, S.Pd.SD
CGP Angkatan 3 Kabupaten Majene

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply